Nilai tukar rupiah berpotensi masih akan berkonsolidasi untuk menetap di zona hijau Senin (31/8/2020 meskipun ada prospek pelemahan dolar AS akibat kebijakan dovish dari The Fed. Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (28/7/2020), rupiah berhasil parkir di zona hijau, menguat 0,19 persen atau 28 poin ke level Rp14.632 per dolar AS. Rupiah berhasil menguat, setelah menetap di zona merah selama 8 hari perdagangan berturut-turut pada dua pekan lalu. Sepanjang pekan lalu, rupiah berhasil menguat 0,26 persen di saat indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama cenderung melemah menanti kebijakan moneter dari The Fed. Strategi baru Federal Reserve kali ini cukup agresif yang bertujuan untuk mengangkat lapangan kerja dan meningkatkan toleransi inflasi yang lebih tinggi agar dapat mendorong imbal hasil obligasi AS ke level yang lebih tinggi. Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa bank sentral akan berusaha
EUR saat ini berkisar di atas level support penting yaitu 1.17839 dan di bawah level resistance signifikan yaitu 1.18057. Breakout kuat di atas 1.18057 dapat memicu sinyal beli dengan target take profit berikutnya di 1.18144. Apabila momentum naik ini bertahan, level perhatian berikutnya adalah 1.18188 dan 1.18275. Stop-loss pelindung awal dapat ditetapkan di level 1.17839. Ketiga indikator, MACD, Momentum dan Weighted M.A. mengkonfirmasikan skenario bullish. Alternatve Signal EURUSD sell limit 1.18239 TP 1.18139